Robinhood dan Masa Depan Finansial

Ketika Aplikasi Ini Crash
Saya masih ingat hari aplikasi kami crash di Januari 2021—bukan karena gagal teknis, tapi karena kebenaran terlalu berat untuk sistem lama. Kami berhenti dari GME bukan karena takut akan reaksi, tapi karena pasar menuntutnya.
Kami tidak bermain game. Kami memetakan topologi finansial baru: kepemilikan bisa dibagi, penyelesaian instan, dan akses tak lagi dikendalikan oleh broker bersuit.
Mengapa RWA Bukan Tren—Ini DNA Kita
Crypto bukan pelarian kami. Ini fondasi kami.
Ketika kami lihat $252M pendapatan Q1 2025 dari aset yang ditokenisasi—43% dari total perdagangan—kami tidak merayakan keuntungan. Kami melihat pola: modal lama meminta ditulis ulang. Properti nyata? Ditokenisasi. Ekuitas pribadi? Dipecah jadi mikro-saham. S&P 500 on-chain? Bukan fantasi—ini logika.
Tiga Pukulan: Pertahanan Berlapis
Kami tidak cuma bangun aplikasi—kami bangun ekosistem.
Tokenisasi saham? Titik masuk. Blockchain L2 berbasis Arbitrum? Pembuat aturan. Platform—from perdagangan hingga manajemen kas dengan AI? Sistem saraf finansial baru.
Kompetitor seperti Schwab melayani crypto asli. Kami membuat Wall Street menjadi bagian dari crypto.
Pedang Di Atas Kepala: Regulasi
SEC belum kata ‘tidak’—tapi juga belum kata ‘iya’. Bagaimana Anda mengklasifikasikan mansion yang ditokenisasi sebagai sekuritas? Siapa yang pegang kunci saat aset bergerak on-chain? Jawabannya tak lagi di buku hukum—tapi di smart contract. Kami tidak minta izin. Kami tulis ulang aturan sebelum mereka lakukan.



